M. Raudah Jambak, lahir di Medan-5 Januari 1972. Beberapa kegiatan yang pernah di kuti PEKSIMINAS III di TIM Jakarta (1995), work shop cerpen MASTERA, di Bogor (2003), Festival Teater Alternatif GKJ Awards, di Jakarta (2003) dan workshop teater alternatif, di TIM Jakarta (2003), Pameran dan Pergelaran Seni Se-Sumatera, di Taman Budaya Banda Aceh-Monolog (2004). Menyutradarai monolog "Indonesia Undercover" dalam seleksi Monolog 2005, di Taman Budaya Sumatera dalam rangka monolog nasional di Graha Bakti, Taman Ismail Marzuki. Karyanya selain di Medan juga pernah dimuat di Surat Kabar RAKYAT MERDE KA Jakarta dan Majalah SIASAH Malaysia,Majalah Horison Jakarta,Majalah Gong Jogja, BEN Jogja, Radio Nederland, Cyber sastra, Komunitas Sekolah Sumatera, RRI I Nusantara Medan, RRI Pro 2 FM, Bianglala dan surat kabar di Medan. Sering menjuarai lomba baca/cipta puisi, cerpen, dongeng, proklamasi dan juga Teater di Medan. Selain itu beberapa buku yang memuat karyanya jugasudahterbit,misalanya:MUARATIGA (antologi cerpen-puisi/Indonesia-Malaysia), 50 Botol Infus (Teater LKK IKIP Medan), KECAMUK (antologi pusi bersama SyahrilOK), TENGOK (antologi puisipenyair Medan), SERATUS UNTAI BIJI TASBIH (antologi puisi bersama A.Parmonangan), OMONG-OMONG SASTRA 25 TAHUN (antologi esay), MEDITASI (antologi puisi tunggal), AMUK GELOMBANG (sejumlah puisi elegi penyair Sumatera Utara, Ragam Sunyi Tsunami (kumpulan puisi, Balai bahasa Sumut)dan Perempuan berhati gerimis .Tembang Bukit Kapur (Penerbit Escava, Jakarta, 2007), Kumpulan cerpen Ranesi (Grasindo, 2007) Medan Sastra (DKSU, 2007), Jelajah (2003), Jogja 5,9 RC (antologi Puisi Jogja, 2006), Medan Puisi (2006) Sekarang ini aktif di Sanggar GENERASI Medan. Saat ini bertugas di beberapa sekolah sebagai staf pengajar, Panca Budi,Budi Utomo dan UNIMED,serta anggota HISKI Sumut (2005-2008) . Kepala Biro Sastra Seniman Indonesia Anti Narkoba (SIAN)Wil.Sum. Alamat kontak-Taman Budaya SumateraUtara, Jl.Perintis Kemerdekaan No. 33 Medan. HP. 085830805157
Nak!
Biarkan malam mengurai kelam
Atau bulan akan sampai ke pagi
Melangkah pelan melewati bintang
Demi bintang di antara senandung sepi
Perzinahan telah pula menebarkan jaringnya
Kemaksiatanmengembangkan jubahnya
Dari kamar berukuran 3x3 meter, ruang-ruang
Sidang-perkantoran, atau tempat-tempat tak
Berjejak para pejabat atau istana para penjahat, selebihnya
Para belia cukup bermain-main dengan kemaluannya
Sambil menyaksikan film ulah para dewasa
Sudahlah, Nak!
Masa depanmu masih panjang
Dan kau harus bertahan
Membendung godaan-godaan
Kejahatan tidaklah merajalela
Di kebuasan malam, diapun
Menantang di terang garang
Ada demonstrasi dari tuntutan
Turun harga sampai tuntutan turun
Tahta, berita kawin paksa atau cerai
Tiba-tiba, listrik-listrik jadi bangkai,
Aliran air tidak hanya kerontang
Di persawahan, sementara iuran
Tiap bulan wajib dibayarkan-tanpa
Potongan, semua ingin jadi atasan
Sambil mengusung proposal kemelaratan,
Banjir, longsor, transportasi ambrol
Ah, semua bencana jadi gombal
Jangan, Nak!
Kau tidak usah ikut-ikutan
Sebab, bukan untuk itu
Kau dilahirkan
Di antara pekatnya hitam pasti ada
Setitik celah putih kau temukan ,
Walau waktu selalu bercanda dengan
Tik tak tik tak jarum jam yang patah
Dan Kau, Nak!
melangkahlah dengan semangat kebenaran
sebab, pada dirimu air susu ibu telah penuh
tercurahkan, pada rahim ibu engkau telah
pula dizikirkan, dengan keajaiban do’a-do’a,
maka, restu ibu akan menguatkan hatimu
menyongsong segala zaman.
2007
1 komentar:
aku bangga sekaligus bahagia. orang-orang hebat terlahir dari karya-karya yang hebat. semoga. kelahiran itu tidak sekadar dari biodata yang hebat
Posting Komentar